KABUT
rasakan setiap bulir, dari tanganmu dinginnya mengalir
butakan imaji, bekukan rongga hati
dan kabut, telah berselimut
tak usah kau bersusah
menerawang langkah,
menelusuri remah-remah
akal budi yang terpecah belah
kini kabut masih berselimut
dalam diri kita terpaut
amarah yang siap tersulut
oleh benci yang kian tak berlarut
Sebab semua telah lupa
dari apa mereka bermula
sampai kapan mereka berada
dan bagaimana esok mereka bicara
Biarlah kita berserah pada-Nya
memohon ampun segala khilaf, dengan Taqwa
Tak usah lagi hiraukan ucap kata mereka
yang alfa, dalam fatamorgana
gemerlap dunia, yang berbatas masa.
Untuk Kita yang ingin hidup dalam naungan Rahmah-Nya
Glugur darat 7-5-2017
Komentar
Posting Komentar