Menuju Masa Itu

Pecah parah porak-poranda
Kemelut sengketa antar saudara
Sebangsa, Sebahasa, Setanah Air katanya
Bermula dari salah ucap,salah bicara
seorang manusia yang dipuja bak setengah dewa
pongah berkicau tentang agama,
Seolah ia tau semesta?
Dia alpa!
hilang kendali, picu angkara
Berjuta massa, penuhi Jakarta
Jadikan Ibukota, Perhatian elit dunia


Beragam cibir pun tiba
Ada yang bilang: Itu massa bayaran semata
Adapula yang berkata: permainan politik dalam Pilkada
Yang lebih seram: KUDETA!
Nyatanya?
Massa berjumlah sama tak bisa disewa
Usai Pilkada, tuntutan tetap berjalan saja
dan Kudeta? Cuma Isap jempol Belaka

Kini Isupun berganti
Atas nama toleransi, mereka tetap memaki
Atas nama toleransi, mereka gerusuk sana-sini
Berujar bahwa NKRI harga mati
Padahal bisa jadi,
Ketika gejolak, mereka memilih pergi
Selamatkan diri

Menuju masa itu, kita kan menanti
saat zaman gejolak datang, kita tidak akan lari
menunggu para ulama, ijtihad sepenuh hati
Membuktikan cinta kita pada NKRI.
Dalam naungan ridho ilahi,
kita pasti berharap mati.




MDN, 24-5-2017



Komentar

Postingan Populer