Surat Untuk Sahabat


Sahabat, Kita tidak sedang membela Tuhan,
karena Tuhan dengan segala Kuasa dan Kehendak-Nya,
mampu melumat segala yang ia cipta.
Yang kita lakukan adalah berharap agar kita tak terkena murka-Nya,
dengan membela sabda-Nya.

Sebab kita hanya manusia, yang berlumur dosa.
Jutaan kebaikan yang kita lakukan kemarin, hari ini ataupun esok,
sungguh tak bernilai bila masih tersemat rasa angkuh di hadapan-Nya.
 Rasa angkuh yang hadir , yang menganggap keberadaan-Nya hanyalah kelas DUA dalam hidup kita.
Yang menganggap firman-Nya , hanyalah imaji untuk memotivasi.
Yang menganggap ibadah kepada-Nya, hanyalah bekal saat sudah senja menua.

Sahabat, kita hidup didunia memang bebas memilih.
 Tapi jangan kita hina pilihan orang-orang yang berpegang teguh menyuarakan kebenaran-Nya.
Apa yang membuat kita yakin menghina pandangan dan pendirian mereka,
sementara kadar ibadah dan keilmuan kita jauh dibawah mereka?
Sahabat,cukuplah sudah kebodohan-kealpaan kita akhiri.
Mari kita sadari, belajar tentang hidup kembali.
Memaknai bahwa kita ada bukan untuk detik ini,
tapi juga kekekalan seusai mati.




Jakarta,29-11-2016

Komentar

Postingan Populer