Bapak itu berharap

Aku punya dua anak,
satu lelaki, satu lagi wanita
bagiku, kedua-duanya adalah permata
mulia bagi keluarga, membuat diriku bangga

Puteraku
seorang Insinyur, dari perusahaan ternama
gajinya hampir puluhan koma
hidupnya berlimpah, hingga uangnya tumpah ruah

Puteriku
Seorang dokter, dari rumah sakit berkelas
Pasiennya, tinggal di perumahan menengah keatas
hidupnya bahagia, karena didampingi suami tercinta

Lalu aku, ditemani oleh sang bidadari
Ia yang setia, merawatku hingga mati
bersama senyumnya, yang tulus di hati
Oh, kalian jangan iri
Dia

Bluk!
Ah, ternyata itu hanya harap mimpiku
Nyatanya, aku masih bujang
meski rambut ini kian terang
Namun jodohku, belum juga matang
Atau?
Mungkin ia menghilang
dalam bayang-bayang
ketidakpastian , masa depan.


Cilegon,14-1-2016

Komentar

Postingan Populer