Dilema Suriah: migrasi ke Eropa atau Mati Sia-Sia

Eropa kembali menghadapi permasalahan pelik. Permasalahan krisis keuangan, kini menjadi krisis kemanusian pasca diaspora pengungsi suriah. Uni eropa pecah, beberapa menerima dengan senang hati seperti Jerman,Austria, Prancis dan Inggris. Sementara Eropa Timur seperti ceko,hongaria dan eks-negara Yugoslavia menolak kehadiran para pengungsi disana. Dampaknya adalah sempat ada berita yang mengabarkan bawah pengungsi berjumlah 100 orang tewas dalam 1 truk akibat kehabisan oksigen.

Permasalahan kehadiran pengungsi di Eropa timur sebenarnya adalah masalah klasik. Islamofobia, itulah analisa saya. Sejarah mencatat bahwa Mayoritas negara balkan (eropa timur) adalah masuk dalam genggaman kekuasaan penguasa muslim di zamannya (Utsmani/Ottoman). Jadi masuk akal bila kehadiran imigran muslim disana, mengembalikan "luka lama" sekaligus momok bagi negara-negara tersebut. Belum lagi keadaan ekonomi di negara tersebut yang bisa dibilang dalam kawasan negara berkembang, sehingga memungkinkan para imigran dikhawatirkan merebut lahan pekerjaan pribumi.
Disisi lain, sebenarnya negara Eropa Barat lah yang patut disalahkan. Kelalaian mereka dalam memprediksi tumbangnya Bashar Al-Ashad, menyebabkan WN Suriah luntang-lantung dalam bayang-bayang kelaparan dan ketidakjelasan. Nasib mereka, hampir serupa dengan negara tetangganya "Lebanon", yang beberapa dasawarsa lalu ditimpa perang saudara. Keruwetan situasi suriah (antara Pasukan Bashar dan Oposisi) diperparah dengan kehadiran ISIS sebagai musuh bersama negara kawasan Arab, membuat kondisi negara tersebut rawan menjadi negara kosong.
Yah apalagi isu terkini, Rusia ikut-ikutan terjun dalam rangka normalisasi suriah dari ISIS, diwarnai kekahwatiran dalam penyalahgunaan kekuatan yang menguntungkan Bashar Al-Assad, Sekutu Rusia.
So, hanya dua pilihan bagi warga suriah: hidup migrasi ke eropa atau mati sia-sia di tanah airnya.


Kemana Negara Arab?
Ini adalah pertanyaan simple. Mengapa negara Arab tak ada yang memberikan bantuan terhadap pengungsi? jawabannya adalah karna negara-negara Arab tidak mengenal status pengungsi. Mereka memberikan bantuan dengan visa dan tunjangan hidup bagi warga negara suriah korban perang. Namun mengapa sedikit WN Suriah kesana? Simple saja, bahwa diaspora WN Suriah ke Eropa juga diindikasikan ada kepentingan politis beberapa negara terutama negara adidaya macam AS dan Rusia untuk memainkan lobi-lobi terkait masa depan Suriah. Kita tunggu saja :)

Komentar

Postingan Populer