Menjernihkan Logika-Rasa

Kadang sebagai manusia, kita seringkali melihat-mendengar sebuah cerita didepan mata-telinga dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan logika, adapula yang menggunakan rasa. Masing-masing pun berhak memilih, bagaimana ia memandang sebuah cerita. Namun, patut juga kita sadari bahwa cara pandang kita, akan mempengaruhi jalan hidup ini.



Kebanyakan lelaki, akan memandang jalan hidupnya dengan logika. Tak heran ada klausalitas "Untung-Rugi", sehingga lelaki lebih cekat mengambil keputusan. Baik itu dalam memulai, maupun mengakhiri. Namun, ada pula sedikit dari kaum adam yang meggunakan rasa dalam aktivitasnya, sehingga ia lebih berhati-hati dalam berbicara, bersikap dan bertindak

Sebaliknya terjadi pada perempuan, yang mengedepankan rasa dalam pertimbangannya. Rasa ini, menjadikan perempuan lebih mendalami makna dalam setiap kejadian hidupnya, sehngga tak heran bila orang dulu berkata: wanita cenderung lebih cepat dewasa dibandingkan teman lelaki sebayanya. Oleh sebab itu, wanita cenderung menjadi sosok pengingat yang baik (terlebih akan peristiwa penting). Namun tak jarang wanita zaman sekarang , sudah mulai banyak yang mengasah dan terasah logikanya sehingga kadang "pola pikir" mereka lebih maju daripada lelaki disekitarnya.

Idealnya, manusia bisa menyeimbangkan kedua hal tersebut, meskipun tidak menutup kemungkinan akan terjadi dominasi salah satu diantaranya. Inti dari Logika adalah kita dapat memahami dengan jernih sebuah peristiwa. Sementara inti dari rasa adalah kita dapat berpikir jernih untuk dimasa yang akan datang. Penjernihan ini bisa berbagai cara, mulai dari berkumpul dengan orang-orang berwawasan, membaca buku, mendekatkan diri dengan Allah ataupun Membantu sesama. Karena logika dan rasa, harus seringkali kita jernihkan, agar tak kelam dengan dendam :)


Komentar

Postingan Populer