Fungsi dan Tujuan Manajemen SDM

Setiap organisasi dibangun oleh tiga sumber daya: barang, keuangan, dan manusia. Dari ketiga sumber daya tersebut, sumber daya manusia menjadi yang terpenting ,sebab bila dikelola dengan baik akan mampu meningkatkan kedua sumber daya lainnya. Secara definisi, sumber daya manusia (SDM) dapat dijabarkan sebagai pelaku dalam suatu organisasi yang perlu dipelihara, ditingkatkan serta diperbaiki guna mampu menjalankan visi organisasi dengan efektif dan efisien. Pengelolaan SDM menjadi teramat penting, karena akan menjadi asset organisasi yang berharga yang nantinya menjadi partner penyelia pelaksana roda organisasi. Disinilah peran sentral fungsi manajemen SDM.


Manajemen SDM diartikan sebagai proses menangani berbagai masalah; baik pada ruang lingkup pegawai maupun manajer, untuk menunjang aktivitas organisasi sesuai dengan tujuan/visi. Menurut Melayu Hasibuan, Manajemen SDM dapat dikatakan sebagai seni mengatur hubungan serta peranan karyawan agar efektif dan efisien. Hal ini berkenaan dengan penyaluran SDM agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sebab tak jarang kita menemukan SDM yang berlimpah, namun belum tentu mereka adalah manusia-manusia yang memiliki integritas dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam proses manajemen SDM, diperlukan sebuah konsep yang merupakan pandangan yang menyeluruh dari proses pengelolaan SDM (Nadler,1986). Secara umum, konsep ini terbagi menjadi tiga: perencanaan, pemanfaatan dan pengembangan. Sementara dalam aplikasinya, model manajemen SDM dapat kita temui dalam berbagai jenis seperti : klerikal, hukum, finansial, manajerial, humanistik dan perilaku. Dari konsep dan jenis model tersebut, akan tercapai tujuan manajemen SDM berupa tujuan sosial (sebagai timbal balik etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat), tujuan organisasional (sebagai sasaran formal yang dibuat untuk mencapai visi organisasi), tujuan fungsional (sebagai sarana mempertahankan kontribusi SDM sesuai tingkat kebutuhan), dan tujuan Individual (sebagai tujuan pribadi-pribadi dalam organisasi yang hendak dicapai melalui aktivitasnya di organisasi).


Hubungan Konsep dan Tujuan Manajemen SDM

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses manajemen SDM menjadi hal penting untuk meningkatkan value SDM di sebuah organisasi. Dalam proses tersebut, sebuah konsep diperlukan agar menjadi sumber pokok gagasan dan keputusan yang akan diambil. Konsep manajemen SDM dimulai dari perencanaan, pemanfaatan dan pengembangan. Perencanaan menjadi hal dasar dalam ilmu manajemen, dimana tanpa perencanaan yang matang maka sebuah organisasi dapat dikatakan ‘gagal’ menerapkan ilmu manajemen. Olehkarena itu, perencanaan harus mampu memberikan arah srategis kepada organisasi agar menjadi infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran yang dituju (Abeng,2007). Tanpa ada perencanaan yang matang, teramat sebuah organisasi dalam memanfaatkan serta merealisasikan potensi yang ada.

Dalam sebuah organisasi perusahaan, perencanaan dapat diartikan sebagai prakiraan SDM dimasa depan dan yang sesuai dalam hal rekrutmen, pemilihan, pelatihan serta kemajuan karir. Tujuan dari perencanaan ini adalah mempersiapkan SDM yang cukup secara kuantitas dan kualitas, sehingga dapat menangani setiap bidang tugas oleh SDM yang memadai. Implikasinya adalah kegiatan organisasi dalam mewujudkan visi dan misi, dapat berjalan secara lancar, efektif dan efisien.

Pemanfaatan SDM menjadi hal kedua yang dilaksanakan setelah proses perencanaan. Pemanfaatan ini berupa penempatan, penilaian, dan pemenuhan hak-hak SDM yang patut diberikan oleh organisasi. Hal ini bertujuan agar SDM dapat dimanfaatkan secara tepat guna dan berhasil guna. Selain itu, pemanfaatan juga berimplikasi pada peningkatan kinerja SDM yang berpengaruh dalam usaha organisasi mencapai tujuannya. Maka untuk mencapai pemanfaatan SDM yang efektif, diperlukan pengembangan individu-individu SDM.

Pengembangan SDM merupakan hal yang harus diterapkan oleh setiap organisasi agar dapat berakselerasi ditengah dinamisnya lingkungan sekitar. Pengembangan ini juga bertujuan mengasah SDM yang berpotensi, agar berkompeten ditengah dinamika lingkungan. Pengembangan dapat diterapkan melalui training, penghargaan, rotasi pekerjaan. Dari proses pengembangan inilah, kita akan menemukan potensi SDM yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi kedepan.



Daftar Pustaka
Abeng, Tanri. Profesi Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Purwanegara, Djumhana, Dkk. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Teori dan Dinamika Praktik.  Bandung: Dea Art Pustaka, 2009.

 

Komentar

Postingan Populer