Sang Alchemist: Perjalanan Menuju Harta Karun Abadi
“Yang membuat hidup ini menarik adalah kemungkinan untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan”
Bagaimana rasanya jika menemukan
sebuah harta karun? Tentu amat menarik dan membuat kita bersuka cita. Sedari
kecil kita diajak berpikir menemukan harta karun bisa tercapai, jika mendapatkan
petunjuk seperti sebuah peta ataupun artefak kuno. Namun apa jadinya bila petunjuk
harta karun itu , hanya berdasarkan mimpi? Inilah yang menjadi awal mula cerita
dari Novel penginspirasi sekaligus salah satu buah tangan novelis besar dunia,
Paulo Coelho.
Buku ini menceritakan mengenai
pertualangan seorang pemuda bernama Santiago dalam menjalani hidupnya. Ia
merupakan anak dari seorang petani miskin di pinggiran negeri Spanyol. Ia
mempunyai tekad besar untuk mengubah jalan hidupnya yang awalnya menjadi ‘anak
petani’. Diawal tekadnya, ia diarahkan oleh orangtuanya untuk menjadi
Pendeta/Rahib. Orangtuanya berpandangan bahwa menjadi pendeta akan hidup
sebagai kalangan terhormat lagi sejahtera. Pandangan orangtuanya ini nyatanya
tak sejalan dengan alur pikiran Santiago. Ia merasa kehidupan sebagai Rahib cukup
monoton dan tidak sesuai dengan karakter dirinya. “Orang tampaknya selalu
merasa lebih tahu, bagaimana orang lain seharusnya menjalani hidup, tapi mereka
tidak tahu bagaimana seharusnya menjalani hidup sendiri”, begitu pikir Santiago
dalam memandang jalan hidup seorang Rahib.
Santiago pun memutuskan untuk
menjadi seorang gembala dan berkelana dari padang rumput ke padang rumput
lainnya. Ditengah perjalanan, ia bermimpi akan sebuah harta karun yang diperuntukkan baginya di piramida. Mulanya ia
tak mengindahkan, sampai hadir seseorang yang berhasil membuatnya yakin untuk
mewujudkan serta meraihnya. Dalam usaha tersebut, Santiago mengalami lika-liku
kehidupan. Ia memulainya dari kehilangan harta saat menjejak tanah Afrika, lalu
menjadi asisten pedagang gelas Kristal, hingga akhirnya diangkat sebagai
penasihat kepala Suku nomaden ditengah Oasis.
Santiago sempat kehilangan arah
tujuan awalnya datang ke Afrika. Ia mulai terlena dengan rasa bangga akan
pengalaman serta harta benda yang dimilikinya. Bahkan ia merasa bahwa hidupnya
sudah cukup bahagia dan terasa sempurna saat ia bersua dengan wanita yang ia
cinta. Namun ia kembali tersadar akan tujuan awalnya berpijak ditanah Afrika.
Dia bertemu dengan Sang Alkemis, seseorang yang menyadarkannya. Ia pun kembali diajari untuk dapat mengenali pertanda akan keberadaan kebenaran mimpinya.
Hal yang menjadi pelajaran dari
novel ini adalah tekad yang kuat dalam menggapai mimpi/cita-cita kita. Jangan
sampai kita menyesal lagi kecewa karena gagal mewujudkan tekad kita. Tidak
hanya itu, Paulo Coelho juga menyisipkan banyak untaian kalimat bermakna dalam
kehidupan. Kita sebagai pembaca, seolah-olah diajak menjadi pemeran Santiago,
tokoh utama dalam Novel ini. Rasanya besar sekali rasa kagum ini akan keindahan
tata bahasa dan diksi sastra darinya. Tak hanya itu, novel ini juga amat
menginspirasi hidup ini. Terlebih lagi, amat jarang novel zaman sekarang yang mengulas
nilai-nilai social kehidupan.
Lalu bagaimana Ending Story dari
Novel ini? Pada akhirnya kita diajak untuk percaya bahwa setelah melalui proses
yang berliku dan berdarah-darah, suatu saat kita pasti dapat meraih apa yang
kita cita-citakan. Kita dituntut untuk percaya bahwa takdir-Nya akan membawa jiwa
sesuai dengan usaha keras kita. Kita hanya diminta membaca pertanda dari-Nya
dan membiarkan nurani kita berbicara. Sebab nurani akan condong kepada nilai-nilai
kebenaran. And you must know about the trully quest in your life :)
By the way, I can’t wait for read
another Paulo Coelho books. I think, he made another inspiration story inside
his books. So, I hopes can finding Paulo Coelho books at book store :D
Komentar
Posting Komentar