Sesalku

Tiada menyesal mengagumimu, tiada pula sesal menaruh hati pada engkau. Karena itu semua, kulakukan bukan untuk mendapatkan. Serpihan jiwa yang sengaja kau simpan. Kau tutup rapat, kau kubur dalam. Agar rapuhmu, tak jadi benalu.

Tiada sesal ku mengenalmu, atau sekadar merindukan suara penuh celoteh. Kadang gurauan, juga canda tawa hanya menjadi hiasan. Dari carut marut, jiwamu yg belum berpijak. Meski tampak kokoh dipandang.

Sesal baru kuterima, saat ku menyiakan orang-orang yg mencintaiku. Setulus jiwa, setulus hidupnya. Yang berkorban, bukan untuk mengharapkan. Yang rela tersakiti sampai mati, hanya untuk menunjukkan perasaan hati. Dan aku jelas merugi, seperti dirimu yang berjalan tanpa langkah pasti.

Komentar

Postingan Populer