Prasangka

“ wahai orang-orang yang beriman! janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang (di olok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan-perempuan yang lain, karena boleh jadi perempuan yang (di olok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Jangalah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. AL-HUJURAT:11) 


Dalam kehidupan ini, kita sering lupa dengan ayat tersebut. Kita suka mengolok si Anu, si fulan dsb, dengan perkataan miring. Kita juga dengan mudah menjudge orang, tanpa mengelola ucapan kita secara matang dan menelusuri kepribadian orang yang kita judge. Padahal, belum tentu orang yang menjudge lebih baik daripada yang di judge. Penghakiman ini juga bertambah saat kita lebih suka berprasangka terhadap tindakan orang/saudara disekitar kita, tanpa melalui proses tabayyun (klarifikasi). Padahal Allah SWT sudah bersabda dalam kalam-Nya:

“ wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian banyak prasangka itu dosa. Dan jangalah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu akan merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah maha penerima taubat, maha penyayang.” (QS. AL-HUJURAT:12)

Sebagai Muslim, prasangka yang kita miliki hendaknya adalah prasangka baik. Namun, bukan berarti muslim diperbolehkan menganut paham Positivisme. Seorang Muslim, memiliki prasangka baik disertai do'a agar bila prasangkanya 'meleset' maka Allah meluruskan saudara kita sesuai prasangka Kita.Inilah Islam, agama yang mengajarkan 'kasih-sayang' secara batiniyah, bukan sekadar lahiriyah semata. Dengan demikian, masih inginkah kita berprasangka (buruk) ?


Komentar

Postingan Populer