LANGKAH AWAL DUNIA KERJA?
Minggu
kemarin itu saya mengikuti interview di salah satu perusahaan. Saya ikut karena
atas rekomendasi kawan saya ke perusahaan tersebut. Semen Merah Putih namanya.
Mungkin banyak yang belum kenal. Semen ini dikendalikan oleh ganda cement group. dari
proses ini, nantinya akan dipilih 4-5 orang untuk mengikuti training di Kupang
selama 2 bulan, terhitung sejak 18 agustus 2013. Pasca Training inilah, para
calkar (Calon Karyawan) akan ditempatkan di Pabrik Ciwenden, Cilegon Banten. Buat
orang biasa, mungkin akan menjadi masalah dan hambatan psikologis emosional karena
jauh lokasinya. Tapi karena saya orang organisasi, otomatis saya suka
tantangan. Bagi saya, jika diterima kelak maka akan menjadi pengalaman yang
berharga dalam kehidupan.
Oke singkat
cerita, saya berangkat jam 7 dari rumah. Dan tiba disana pukul 8. Pas masuk
menara BCA, entah mengapa saya malah celingak-celinguk kayak anak hilang.
Maklum, jarang ke gedung gedung kayak begitu. Akhirnya saya bisa naik lift,
setelah menyerahkan KTP buat dikasih kartu visitor. Awalnya sempat salah
lantai. Harusnya lantai 53, tapi saya malah mencet 50. Walhasil karena masih
pagi, saya luangkan waktu untuk shalat dhuha di musholah sana (bagi saya dhuha
itu penting, dan sudah dilakukan semenjak SMP) . Seperti layaknya musholah di
gedung-gedung tingkat, musholah ini memang kecil meski ber AC dan beralaskan
permadani (lebay). Setelah shalat, saya pun bergegas ke lantai yang sebenarnya.
Disana saya menjalani interview, tes psikologi, dan tes kemampuan.
Alhamdulillah bisa terlewati. Secara umum, tes yang paling sulit itu pas
psikologi. Kenapa? Ya karena banyak sekali rentetan pelaksanaannya. Gambar lah,
ini lah, sampai ngitung-ngitung digit secara cepat dari bawah. Sementara dalam
tes wawancara, mental yang siap ke lapangan mau tak mau ditunjukkan. Pada sesi
tersebut, saya mencoba menanyakan tentang durasi waktu kerja. Ternyata eh
ternyata, Sistem kerjanya adalah shift (24 Jam), dan 5D+1R (5 days+1 Rest).
Proses tes ini mulai dari jam 8.30-16.30 (lama banget ya kayak syuting film J). Sehari
setelahnya, saya MCU atas rekomendasi
perusahaan tersebut. Karena awam tentang itu, saya tanya lah ke orang yang
lebih paham. Katanya sih kegiatannya itu tes ambil darah, tes fisik, dan
rontgen. Ketika proses MCU, ada hal menarik yang baru saya ketahui. Dalam tes
fisik, ternyata ada TES PERIKSA ALAT KELAMIN. Langsung aja saya tolak saat
dokter menanyakan hal itu (padahal dokternya cewek). Ya, shock saja karena
secara insaniyah tentu siapa yang rela ‘hal paling pribadi’ nya terkuak apalagi
jadi objek ‘pemeriksaan’. Akhirnya saya disuruh dokter buat nulis pernyataan
tidak bersedia.
Sementara
itu, ketika pengambilan darah , bekas suntikannya itu masih terasa sakit.
Sakitnya seperti habis disengat tawon/lebah. Saya tanya ke seseorang yang paham
tentang itu. Katanya gak boleh ngangkat yang berat-berat dulu. Ya saya ikuti
sajalah sarannya J.
Lagipula sebagai (calon) Bidan, tentu orang itu lebih paham mengenai
suntik-menyuntik daripada saya (ya iyalah, mana ada engineer nyuntik -_-).
Terlepas dari itu semua, saya mulai bertanya-tanya: akankah ini adalah langkah
mula saya di dunia kerja?
Komentar
Posting Komentar