Surat Untuk Dia* (1)

Saat pertama mengenalmu,aku sudah tahu.Dirimu,penuh pilu.Pilu tentang masa lalu..Entah,apakah itu...Sekali-kali,kau tersenyum.Padahal senyummu,hanya pemanis kalbu.Itulah alasanku,mempersuntingmu jadi pacarku dulu.Memang....,niat awalku,hanya ingin membantu.Kurangi rasa Pilumu,hadirkan senyum ceriamu.Sempat aku terkejut,kenapa hubungan kita tak boleh tersebar.Katanya sih,biar fokus ke kuliah.Okelah!,,alasanmu,bisa kuterima,bahkan kuhargai itu.. Untuk saat itu,aku hanya berfikir jernih untukmu :).Saat itu pula aku bersikap sebagai "pendengar yang baik untukmu.Kau curhat ini,aku dengar.Kau curhat itu,aku dengar jua.Walau terkadang,agak risih pula telinga ini,mendengar curhatan mu yang penuh emosi.Tapi tak apalah,demi dirimu :). memang itukan tugas pacar?,berusaha membagi telinga dan ikut merasakan apa yang dirasakan pacarnya??Ternyata tak sia-sia telingaku ku pinjamkan untukmu..Banyak yang kutahu tentang mu.Mulai dari penyebab pilumu selama ini,terus orang-orang yang kamu "BT" in,sampai dengan cerita kalau muka almarhum ayahmu mirip dengan pak silo.Kamu lebih rapuh dari yang kubayangkan,kasih.. :(.. Dirimu ibarat sebuah durian {buah yang kamu doyan :) },tajam diluar,lembut didalam.Seminggu,dan sebulan pun berlalu...Aku mulai mencium gerak-gerik yang mencurigakan darimu.kamu bertanya terus dengan pengandaian-pangandaian kalau kita putus.dan AKU TAK SUKA ITU!!..Ah,tapi aku tak mau memperdulikan masalah itu.Ada gerak-gerik yang mencurigakan,dan akhirnya menimbulkan bekas padaku :)

teruntuk,orang yang kusayangi...




Komentar

Postingan Populer